MY ENEMY, MY FIANCE (PART 8)

Title : My Enemy, My Fiance (Part 8)
Author : Eka Oktavia (Kim Tae Rin)
Main Cast :
– Seohyun ‘SNSD’
– Luhan ‘EXO’
– Minhyuk ‘CN Blue’
– Chorong ‘A Pink’
– Myungsoo/L ’Infinite’
Other Cast : find it by yourself
Genre : Romance, friendship, family
Pairing : SeoHan
Lenght : chapter
Author’s note : Gak tau deh ntar cerita ini jadinya bagus atau enggak. Tapi tetep dibaca aja ya kalo ceritanya agak-agak gaje. Maaf juga kalo banyak typo. Disini Kris tetep aku masukin jadi anggota EXO. Oh iya, soal marganya Luhan disini aku buat Xi. Emang sih marganya dia bukan Xi tapi Lu. Ini juga buat demi kepentingan cerita. Bukannya mau bermaksud mengganti marga orang lain dengan seenaknya. OK?? Dan maaf ya buat yang suka Chorong, dia disini aku buat jahat ^_^ Happy reading~

DON’T FORGET for RCL
AND
DON’T BE PLAGIAT

Prev.
“Ah, begitu. Jadi My Baby Girl telah bertunangan” ujar Minhyuk dan menjadi orang kedua yang mendapatkan death glare dari Luhan karena memanggil Seohyun dengan sebutan ‘my baby girl’.
“Kau tidak perlu menatapku seperti itu. Aku sejak dulu memanggil Seohyun dengan panggilan ‘my baby girl’ dan Seohyun memanggilku dengan panggilan ‘my cute oppa’. Bukankah begitu My Baby Girl?” tambah Minhyuk saat menyadari tatapan Luhan dan dia berniat sedikit menggoda Luhan.
seohyun hanya tersipu malu dan menganggukan kepalanya. Sementara Luhan semakin merasa kesal karena digoda dengan sahabat-sahabatnya. Bahkan Minhyuk, yang baru bersekolah hari ini di SHS sudah berani menggodanya.
“Sepertinya kita harus berhenti menggoda pasangan ini. Coba kalian lihat wajah mereka yang sudah memerah. Seohyun yang memerah karena malu dan Luhan yang memerah karena sedang kesal” ujar Sunny.
:Dan dia terlihat seperti ingin memakan kita hidup-hidup” ujar Lay membuat yang lain -kecuali SeoHan- tertawa mendengarnya.
“Ya! Berhenti kalian” pinta Luhan.
Sementara itu, A Pink yang berada tidak jauh dari mereka terus memperhatikan mereka. SNSD, EXO, Minhyuk, Krystal, Luna, dan Sulli tidak sadar bahwa sedari tadi A Pink memperhatikan mereka.
“Chorong-ah, sepertinya Luhan mulai tertarik pada yeoja itu” ujar Eunji.
“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Hayoung.
“Aku akan memberi pelajaran pada yeoja itu. Dan akan merebut Luhan darinya. Aku tidak akan membiarkan Luhan untuk jatuh cinta pada yeoja itu” jawab Chorong.
“Sebaiknya kau harus cepat bertindak” ujar Naeun.
“Pasti. Aku akan bertindak secepatnya. Tidak ada yang bisa merebut Luhan dariku. Jika ada yang merebutnya, aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan Luhan” ujar Chorong sambil menatap tajam Seohyun.

-My Enemy, My Fiance-

Saat pulang sekolah, Seohyun berjalan keluar dari kelas. Yeoja itu berjalan bersama Krystal menyusuri lorong sekolah yang masih ramai oleh murid-murid yang keluar berhamburan dari kelas masing-masing. Sulli dan Luna sudah pulang terlebih dahulu karena mereka ada keperluan lain. Kedua yeoja itu berbelok menuju loker untuk menaruh buku-buku meraka. Saat Seohyun hendak membuka lokernya, dia melihat setangkai mawar putih -bunga kesukaannya- dan sebuah kartu tertempel di bagian depan pintu lokernya. Yeoja itu mengambil keduanya dan membaca tulisan yang tertulis di kartu tersebut.
-Mawar putih yang cantik. Secantik dirimu-
“Seohyun-ah, Sica unnie bilang ki-. Omo! Darimana mawar putih itu?”
“Molla. Hanya ada kartu ini, tanpa ada nama pengirimnya”
Krystal mengambil kartu yang berada dalam genggaman tangan Seohyun dan membacanya.
“Mawar puti yang cantik. Secantik dirimu” ujar Krystal membaca tulisan tersebut.
“Aigoo, kau memiliki secret admirer. Kira-kira siapa pengirim mawar putih ini? Dan bagaiman dia bisa tahu bahwa kau menyukai mawar putih?” tambah Krystal.
Molla. Hanya kau, Luna, Sulli, Umma, Appa, SNSD unnie, Sehun oppa dan.. Minhyuk oppa” ujar Seohyun.
“Omo! Jangan-jangan Minhyuk oppa.”
“Tidak mungkin. Dia selalu memberikannya langsung padaku. Dia tidak pernah seperti ini. Lagipula Minhyuk oppa bukan tipe namja yang suka menggoda yeoja”
“Lalu, siapa pengirimnya?” tanya Krystal penasaran.
“Molla. Sudahlah, jangan pikirkan ini lagi” jawab Seohyun kemudian memasukkan buku pelajarannya, begitu pun dengan Krystal.
“Krystal-ah, kau tadi ingin mengatakan apa? Tentang Sica unnie”
“Oh, aku lupa. Sica unnie tadi mengirim pesan padaku bahwa kita berdua disuruh ke lapangan sepak bola. EXO oppa ada latihan” jelas Krystal.
“Oh”
“Kajja” ujar Krystal setelah menutup pintu lokernya.
Seohyun dan Krytal pun berjalan menuju lapangan sepak bola sekolah mereka. SHS tidak hanya memiliki lapangan sepakbola sebagai fasilitas olahraga. Ada pula lapangan basket -indoor maupun outdoor-, lapangan voli, lapangan baseball, lapangan futsal, dan kolam renang indoor. Tidak hanya itu, SHS juga memiliki ruang studio untuk murid-muridnya berlatih vokal atau pun bermain musik. SHS juga memiliki 2 ruang dance untuk murid-muridnya berlatih dance dan sebuah aula besar yang bisa menampung seluruh murid SHS, bahkan seluruh staff dan guru-guru SHS. Sekolah ini juga memiliki kantin yang besar dengan berbagai menu makanan dan minuman. Tidak hanya makanan/minuman khas Korea, kantin tersebut juga menyediakan makanan khas China, Jepang, bahkan Amerika. Tidak ketinggalan juga perpustakaan SHS yang memiliki koleksi buku sangat lengkap. Tempat ini termasuk tempat favorit Seohyun.
Seohyun dan Krystal tiba di lapangan sepak bola. Mereka melihat SNSD yang sedang bersama dengan EXO dan Minhyuk berada di bawah sebuah pohon yang cukup rindang. Keduanya pun berjalan menghampiri mereka.
“Ah, itu Seohyun dan Krystal” ujar Chen saat melihat keduanya.
“Annyeong unnie, oppa” sapa Krystal dan Seohyun bersamaan.
“Kenapa kau lama sekali?” tanya Luhan menghampiri Seohyun.
“Aku dan Krystal menaruh buku terlebih dahulu di loker, Luhan-ssi. Ja-“
“Panggil aku oppa. Kenapa kau memanggilku dengan embel-embel ‘ssi’? Sedangkan kau memanggli anggota EXO yang lain oppa. Bahkan kau juga memanggil Minhyuk dengan oppa. Mulai sekarang kau harus memanggilku oppa” ujar Luhan memotong ucapan Seohyun.
“Ne, Luhan op..pa” ujar Seohyun sedikit tidak nyaman saat mengucapkan ‘oppa’.
Sementara SNSD, EXO, Minhyuk, dan Krystal berusaha menahan tawa mereka. Ya, mereka tau yang sebenarnya. Perlahan Luhan mulai suka terhadap Seohyun. Bahkan kejadian di kantin saat istirahat tadi, mereka tau bahwa Luhan benar-benar diliputi kecemburuan saat melihat Seohyun di dekat, ah tidak, di peluk oleh murid baru bernama L. Hanya saja sepertinya Luhan masih enggan untuk mengakui perasaannya sendiri.
“Seobaby, kau dapat dari siapa mawar putih itu?” tanya Hyoyeon saat melihat setangkai mawar putih berada di dalam genggaman Seohyun.
Pertanyaan Hyoyeon membuat mereka semua memperhatikan Seohyun.
“Ah, ini… molla” jawab Seohyun.
“Maksudmu?” tanya Yuri bingung.
“Maksud Seohyun, dia tidak tahu siapa pengirimnya. Ada kartu tapi tidak ada nama pengirimnya” Krystal yang menjawab.
“Mana kartu itu? Apa isinya?” tanya Sehun.
“Ini. Isinya-“
“Biar aku yang membacanya” ujar Baekhyun sambil merebut kartu tersebut dari tangan Seohyun.
“Oppa!” panggil Seohyun.
“Ssstt.. diamlah. Biarkan aku yang membacanya” ujar Baekhyun.
Baekhyun melihat kartu tersebut.
“AIGOOOO~” ujar Baekhyun tiba-tiba membuat SNSD dan EXO menatapnya penasaran.
“Ya! Apa isinya? Cepat bacakan!” ujar Sooyoung.
“Baek, cepat bacakan” desak Chanyeol.
“Baiklah, baiklah. Isinya adalah ‘Mawar putih yang cantik. Secantik dirimu’. Itu isinya” ujar Baekhyun kemudian mengembalikan kartu tersebut pada Seohyun.
Setelah mendengar ucapan Baekhyun, mereka terdiam. Mencoba mencerna perkataan Baekhyun. Sampai..
“Kyyyaa! Maknae, sepertinya kau memiliki secret admirer” ujar Tiffany sedikit heboh.
“Kau benar. Dan sepertinya pengirim mawar putih ini adalah namja” tambah Yoona.
“Aigoo, kira-kira siapa pengirimnya? Dan darimana dia tahu bahwa kau sangat menyukai mawar putih?” tanya Taeyeon penasaran.
“Sebelumnya aku mengira bahwa itu pemberian Minhyuk oppa. Tapi Seohyun bilang bahwa itu tidak mungkin” ujar Krystal.
“Aish, itu memang bukan aku. Lagipula aku lebih suka memberikan mawar putih secara langsung pada Seohyun” ujar Minhyuk dan langsung mendapat death glare dari Luhan.
“Kau bilang apa?” tanya Luhan.
“Ah, ani” jawab Minhyuk cepat.
“Hello, My Beautiful Girl” ujar sebuah suara.
SNSD, EXO, Minhyuk, dan Krystal pun menoleh menuju asal suara. Ternyata L. Secara reflek, Luhan segera melingkarkan tangan kanannya pada pinggang ramping Seohyun dan menarik yeoja itu mendekat padanya. Sikap Luhan tersebut membuat Seohyun sedikit terkejut dan membuat yang lain -kecuali L- menatap tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
“Untuk apa kau kemari?” tanya Luhan dingin.
“Aku ingin bertemu dengan…. yeoja cantik ini” jawab L sambil menatap Seohyun.
“Bukankah sudah aku katakan bah-“
“Dia milikmu? Aku tau dia milikmu. Lebih tepatnya tunanganmu. Tapi, selama kalian belum menikah, aku masih bebas untuk mendekatinya” ujar L memotong perkataan Luhan.
“Jangan dekati dia!”
“Kalau aku tidak mau bagaimana? Dan sepertinya, yeoja cantik ini tidak keberatan jika aku mendekatinya”
“L-ssi, sebaiknya kau pergi dari sini” ujar Suho.
“Baiklah. Aku akan pergi. Annyeong, My Beautiful Girl” Ujar L kemudian melambaikan tangannya pada Seohyun yang masih terdiam.
Baru 3 langkah L berjalan, namja itu kembali menghadap Seohyun.
“Ah, kau sudah menerima mawar putih dariku? Kau menyukainya?” tanya L.
Luhan mendengar pertanyaan L segera mengambil mawar putih beserta kartu yang berada di genggaman tangan Seohyun. Namja itu pun melemparkannya di hadapan L.
“Dia tidak membutuhkan itu darimu. Lebih baik kau memberinya pada yeoja lain” ujar Luhan.
Luhan pun segera mengambil tasnya dan menarik Seohyun untuk meninggalkan lapangan sepak bola.
“Katakan pada coach bahwa hari ini aku tidak bisa latihan. Aku pergi dulu” ujar Luhan dan pergi sambil membawa Seohyun.
Seohyun hanya menurut saat Luhan membawanya pergi. Sekilas yeoja itu menatap EXO, SNSD, Krystal, dan Minhyuk. Tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka tau bahwa Luhan sedang kesal. Dan jika mereka mencegahnya, itu akan membuat Luhan menjadi sangat marah.

-My Enemy, My Fiance-

Suasana di dalam mobil yang dikendarai Luhan sangat hening. Baik Luhan maupun Seohyun, keduanya hanya terdiam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Hanya terdengar deru AC di dalam mobil tersebut.
‘Sebenarnya ada apa dengan namja ini? Kenapa dia bisa seperti tadi? Apa dia sedang PMS?’ pikir Seohyun.
‘Aish, ada apa dengan diriku? Kenapa aku harus marah saat tahu ada namja lain mencoba mendekati Seohyun? Bukankah itu bagus? Itu bisa membatalkan rencana perjodohan ini. Apa aku… Ah, ani. Aku tidak cemburu. Aku tidak seperti yang mereka bilang. Aku tidak cemburu. Aku tidak mungkin menyukai yeoja katak ini’ pikir Luhan.
‘Tapi kenapa kau membawanya pergi?’ hati kecil Luhan bertanya.
‘Hah! Kenapa kau ikut campur? Lebih baik kau diam saja’
‘Akui saja jika kau mulai menyukai Seohyun’ hati kecil Luhan kembali berkata.
‘Ani. Aku tidak menyukainya’ sanggah Luhan.
‘Kau bisa mengatakan itu. Tapi jauh di dalam lubuk hatimu, kau sebenarnya mulai menyukainya. Kau tidak bisa membohongi hati kecilmu’
‘Aish, diam kau’
“Luhan op..pa, ini bukan jalan menuju rumah kita. Kita akan kemana?” tanya Seohyun menghentikan perdebatan antara otak dan hati kecil Luhan.
“Kau nanti akan tahu sendiri” jawab Luhan.
Seohyun pun kembali terdiam. Dia tidak ingin bertanya lebih lanjut. Yeoja itu pun mengalihkan pandangannya ke depan. Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Menandakan ada panggilan masuk. Seohyun pun mengambil ponselnya yang berada di dalam tas dan melihat siapa yang meneleponnya.
Sehun oppa
“Nugu?” tanya Luhan.
“Sehun oppa” jawab Seohyun.
“Jangan”
“Mwo?” tanya Seohyun bingung.
“Jangan kau angkat panggilan dari Sehun” jawab Luhan.
“Mwo? Tapi-“
Seohyun menghentikan ucapannya saat Luhan meraih ponselnya dan menekan tombol merah. Menolak panggilan dari Sehun. Kemudian namja itu mematikan ponsel Seohyun dan mengembalikannya pada sang pemilik.
“Jangan pernah kau nyalakan ponselmu sebelum kita sampai di rumah. Biarkan ponselmu mati” ujar Luhan.
“Tapi..”
Seohyun tidak jadi melanjutkan perkataannya karena Luhan menatapnya tajam. Yeoja itu pun memilih bungkam dan memasukkan ponselnya ke dalam tas. Tidak lama kemudian ponsel Luhan yang berdering di dalam saku kemeja seragam sekolahnya. Menandakan ada panggilan masuk. Namja itu mengambil ponselnya dan melihat siapa yang meneleponnya.
Sehun
Tanpa berpikir lebih lama, Luhan segera menolak panggilan tersebut dan mematikan ponselnya. Namja itu pun meletakkan ponselnya di darbor mobil.
Sementara itu Sehun yang 2 kali panggilannya di tolak, hanya menggerutu kesal.
“Aish, kenapa mereka tidak menjawab panggilanku?” gerutu Sehun.
“Wae? Luhan juga menolak panggilan darimu?” tanya Kris.
“Ne. Namja benar-benar menyebalkan. Pasti dia juga yang menyuruh Seohyun agar tidak mengangkat telepon dariku” jawab Sehun kemudian memasukkan ponselnya ke dalam tasnya.
“Biarkan saja mereka. Selesai kalian latihan, kita ke rumah mereka saja” ujar Taeyeon.
“Ide bagus” ujar Tao, diikuti anggukan kepala yang lain.
“Sebentar. Mereka tinggal bersama?” tanya Minhyuk.
“Ne. Setelah mereka bertunangan, mereka diharuskan untuk tinggal satu rumah” jawab Yoona.
“Sudah, cepat kalian latihan. Kami akan menunggu kalian sampai selesai latihan. Coach sudah datang” ujar Yuri pada EXO dan Minhyuk.
Kedua belas namja itu pun berjalan menuju ke tengah lapangan bersamaan dengan namja-namja lain yang juga mengikuti latihan sepak bola. Termasuk L, murid baru yang juga ternyata bergabung dengan klub sepak bola SHS.
“Ternyata L sunbae juga ikut latihan” ujar Krystal saat melihat L yang juga berada di lapangan.
“Oh, ini gawat. Kalau Luhan tau, dia pasti tidak bersemangay untuk latihan” ujar Jessica.
“Dan aku tidak yakin bahwa Luhan dan L bisa bekerja sama dengan baik di lapangan jika nanti mereka ada pertandingan” ujar Sunny.

-My Enemy, My Fiance-

Ternyata Luhan membawa Seohyun menuju Sungai Han. Sudah 15 menit mereka disana. Tetapi Seohyun tidak mengerti kenapa Luhan membawanya kesana. Tetapi yeoja itu memilih untuk tidak bertanya dan menikmati suasana Sungai Han.
Hari menjelang malam dan udara semakin dingin. Seohyun menggigil kedinginan. Luhan menoleh ke arah Seohyun dan melihat yeoja di sampingnya kedinginan. Namja itu pun melepas jaket yang dipakainya dan memakaikannya pada tubuh Seohyun yang kedinginan. Yeoja itu menoleh ke arah Luhan.
“Pakailah. Kurasa kau kedinginan dan kau tidak membawa jaket” ujar Luhan.
“Ah, gomawo” ujar Seohyun.
Seohyun dan Luhan kembali terdiam. Menikmati pemandangan Sungai Han. 10 menit kemudian, Luhan berdiri dari tempatnya duduk.
“Udara semakin dingin. Lebih baik kita segera pergi dari sini dan mencari makan”
“Ah, ne. Tapi, bisakah kita belanja dulu sebelum pergi makan? Bahan makanan di rumah sudah habis” ujar Seohyun.
“Baiklah”
Seohyun dan Luhan pun berjalan menuju mobil dan segera masuk ke dalam. Tidak lama kemudian, mobil melesat menjauh.
Sementara itu di depan rumah Seohyun dan Luhan, SNSD, EXO, Minhyuk, dan Krystal telah berada disana hampir 5 menit. Tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda kehidupan di rumah tersebut. Entah pergi kemana sang pemilik rumah tersebut.
“Aish, kenapa rumah mereka sepi sekalia? Kemana sebenarnya mereka?” gerutu Tiffany.
“Sehun-ah, coba kau hubungi mereka”ujar Suho.
“Sehun pun mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi ponsel Luhan terlebih dahulu. Tidak aktif. Namja itu pun beralih menghubungi ponsel Seohyun. Sama. Ponselnya kedua tidak bisa dihubungi.
“Tidak bisa. Ponsel mereka mati” ujar Sehun.
“Aish, kemana Luhan membawa Seohyun pergi? Awas saja jika terjadi apa-apa dengan Seohyun. Akan kupatahkan tubuhnya menjadi 5 bagian” ujar Yoona.
“Sebaiknya kita pulang saja. Besok pagi kita tanya mereka saat di sekolah” ujar Minhyuk.
SNSD, EXO, Minhyuk, dan Krystal pun berjalan memasuki mobil dan pergi meninggalkan rumah Seohyun dan Luhan. Besok pagi mereka harus mengintrogasi kedua orang tersebut. Apa Luhan dan Seohyun tidak sadar bahwa mereka mengkhawatirkan keduanya? Pergi entah kemana dan ponsel keduanya tidak bisa dihubungi!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-TBC-

Mianhae kalo chapter yang ini kependekan. Tapi yang penting di update kan?? Jangan lupa comment dan like. BANYAKNYA COMMENT DAN LIKE KALIAN BISA MEMPENGARUHI KERJA AUTHOR LHO. KALO SEDIKIT, AUTHOR GAK SEMANGAT BUAT LANJUT FF INI. TAPI KALO BANYAK, AUTHOR PASTI SEMANGAT BANGET. Jadi jangan lupa di comment dan like ya. Gomawo~ ^_^

6 thoughts on “MY ENEMY, MY FIANCE (PART 8)

  1. wah ternya SHS itu DAEBAK bgt apalgy fasilitasnya… wawaaaw.. ehh.. abaikan ckck
    ciye..ciye.. luhn oppa ada sesomething nih..ciye.. swiit swiit.. ckck

Leave a reply to goguma go_song Cancel reply