MY ENEMY, MY FIANCE (PART 2)

Title : My Enemy, My Fiance (Part 2)
Author : Eka Oktavia (Kim Tae Rin)
Main Cast :
– Seohyun ‘SNSD’ as Oh Seohyun
– Luhan ‘EXO’ as Xi Luhan
Other Cast :
– SNSD’s member (Taeyeon, Jessica, Sunny, Tiffany, Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, Yoona/Xi Yoona/Luhan’s twin) as Seohyun’s sunbae, friends & unnies
– EXO’s member (Xiumin, Kris, Suho, Lay, Baekhyun, Chen, Chanyeol, Kyungsoo, Tao, Kai, Sehun/Oh Sehun/Seohyun’s brother) as Luhan’s friends
– F(x)’s member (Krystal, Sulli, Luna) as Seohyun’s classmate & bestfriend
– A Pink’s member (Chorong, Bomi, Eunji, Naeun, Namjoo, Hayoung)
Genre : Romance, friendship, family, school life
Lenght : chapter
Author’s note : Gak tau deh ntar cerita ini jadinya bagus atau enggak. Tapi tetep dibaca aja ya kalo ceritanya agak-agak gaje. Oh iya, soal marganya Luhan disini aku buat Xi. Emang sih marganya dia bukan Xi tapi Lu. Ini juga buat demi kepentingan cerita. Bukannya mau bermaksud mengganti marga orang lain dengan seenaknya. OK?? ^_^ Happy reading~

DON’T FORGET for RCL
AND
DON’T BE PLAGIAT

“Ani, unnie. Aku naik bus saja. Aku tidak mau merepotkanmu. Lebih baik sekarang kalian pulang” ujar Seohyun.
“Baiklah kalau begitu. Aku tidak mau memaksamu” ujar Tiffany pasrah.
“Benar kau tidak apa-apa jika harus pulang sendiri?” tanya Sulli.
“Ne. Aku kan sudah biasa pulang sendiri” ujar Seohyun.
“Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu. Annyeong, Seobaby” ujar Taeyeon.
“Annyeong unnie”
Kesebelas yeoja itu masuk ke dalam mobil. Taeyeon, Hyoyeon, Sunny, dan Yuri masuk ke dalam mobil Hyoyeon. Sooyoung dan Yoona berada di dalam mobil Sooyoung. Tiffany berada di dalam mobilnya, sendiri. Sedangkan Krystal, Luna, dan Sulli berada di dalam mobil Jessica, unnie Krystal. Keempat mobil itu meninggalkan halaman sekolah dan orang-orang yang berada di dalamnya melambaikan tangan pada Seohyun. Yeoja itu membalas lambaian mereka sambil tersenyum.
Seohyun pun berjalan menuju gerbang sekolah begitu empat mobil sudah tidak terlihat. Yeoja itu berjalan menuju halte bus terdekat sambil bersenandung kecil. Tetapi belum jauh dari sekolah, ada orang yang menariknya dan membawanya menuju sebuah jalan kecil yang sepi. Seohyun berusaha melawan, tetapi tidak bisa. Karena yang membawanya lebih dari satu orang. Saat berada di jalan yang sepi itu, orang-orang yang membawa Seohyun langsung mendorongnya hingga yeoja itu terjatuh.
“Ahh” rintih Seohyun.
Lutut Seohyun berdarah. Yeoja itu pun menolehkan kepalanya untuk melihat siapa orang-orang yang membawanya. Saat mengetahui siapa orangnya, ekspresi terkejut langsung terpancar dari wajah cantiknya.

 

-MY Enemy, MY Fiance-

 

Terlihat 6 yeoja yang tak lain adalah A Pink berdiri dihadapan Seohyun. Ekspresi wajah mereka terlihat tidak bersahabat (?). Seohyun sedikit takut melihat 6 sunbae-nya. Tubuhnya sedikit gemetar ketakutan. Yeoja itu tau pasti kenapa mereka melakukan ini.
“Sun.. sunbae, ada ap- AAUUWW” perkataan Seohyun terpotong karena tiba-tiba salah satu diantara mereka menarik rambutnya dengan keras.
“Cho… chorong sunbae, tolong le..lepas. Sa.. sakit” mohon Seohyun sedangkan Chorong hanya tersenyum sinis.
“Mwo? Lepas? Kalau aku tidak mau bagaimana?” tanya Chorong kemudian menarik rambut Seohyun lebih keras.
“Aaahh, sunbae… sakit” mohon Seohyun lagi sambil memegang tangan Chorong yang menarik rambutnya.
“Aku akan melepasnya, tapi ada satu hal yang harus kau ingat. Jangan pernah kau dekat-dekat dengan EXO, terutama dengan Luhan! Jangan karena kau adalah dongsaeng dari Sehun, kau bisa dekat dengan mereka. Satu lagi! Jangan pernah bertengkar dengan Luhan disaat kalian bertemu. Aku tahu, kau pasti berusaha untuk mencari perhatiannya dengan mengajaknya bertengkar. Sekali lagi, jangan pernah mendekati EXO!” ujar Chorong.
Seohyun hanya menganggukan kepalanya dengan menahan sakit yang mendera kepalanya. Chorong pun melepaskan genggaman tangannya pada rambut Seohyun. Yeoja itu segera berdiri dan berjalan meninggalkan Seohyun di jalan kecil itu. Kelima yeoja yang lain segera mengikuti Chorong. Seohyun memandangi kepergian 6 sunbaenya. Setelah mereka menghilang dari pandangan Seohyun, yeoja itu berusaha untuk berdiri dan berjalan menuju halte bus. Seohyun berjalan perlahan. Dia berusaha menahan sakit yang mendera lututnya yang terluka.
Sesampainya di halte, Seohyun duduk di bangku yang ada disana. Yeoja itu melihat lututnya yang berdarah. Dia meniup-niup luka pada lututnya. Sesekali yeoja itu memijit kepalanya yang terasa sedikit pusing akibat tarikan Chorong pada rambutnya. Sudah 10 menit Seohyun menunggu, tapi bus yang ditunggu tidak kunjung datang. Yeoja itu melihat jam yang ada dilayar ponselnya. 6.20 P.M. ‘Hah! Pantas saja busnya tidak datang. Aku terlambat’ ujar Seohyun dalam hati. Yeoja itu pun memutuskan untuk pulang naik taxi yang kebetulan berhenti tidak jauh dari tempatnya sekarang. Dia berjalan menuju taxi itu dan meminta sang sopir untuk mengantarnya pulang.
Begitu taxi itu berhenti di depan rumahnya, Seohyun segera turun. Tidak lupa dia memberikan uang pada sang sopir. Yeoja itu berjalan perlahan menuju pintu. Belum sempat Seohyun meraih handle pintu, pintu itu sudah terbuka terlebih dahulu. Terlihat pembantu keluarga Oh berdiri dihadapan Seohyun. Dia terlihat terkejut melihat kondisi Seohyun.
“Omo! Seohyun-ssi, apa yang terjadi? Kenapa Anda bisa terluka seperti ini?”
“Ah, aku tidak apa-apa Lee ahjumma. Hanya luka kecil” ujar Seohyun sambil tersenyum.
“Biar saya bantu Anda berjalan menuju kamar” ujar Lee ahjumma.
“Ah, gamsahamnida”
Dengan bantuan Lee ahjumma, Seohyun berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai. Sedikit susah saat Seohyun menaiki tangga. Kakinya semakin sakit saat menaiki tangga. Tetapi yeoja itu berusaha menahan sakitnya. Begitu sampai di kamar, Lee ahjumma mendudukkan Seohyun di tempat tidurnya. Yeoja yang seumuran dengan sang umma –nyonya Oh- itu segera keluar kamar mengambil air hangat untuk membersihkan luka Seohyun. Begitu lukanya selesai dibersihkan, Seohyun mandi terlebih dahulu. Saat sudah selesai, Lee ahjumma mengobati luka Seohyun.
“Seohyun-ssi, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kaki Anda bisa terluka?” tanya Lee ahjumma sambil melilitkan perban pada lutut Seohyun.
“Ah, itu… tadi.. tadi aku terjatuh saat berjalan menuju halte bus di dekat sekolah” jawab Seohyun berbohong.
“Benarkah begitu?” tanya Lee ahjumma, seakan tidak percaya dengan jawaban Seohyun.
“Ne.”
“Baiklah, lain kali Anda harus berhati-hati kalau berjalan. Sekarang istirahatlah. Saya akan bawakan makan malam Anda ke sini” ujar Lee ahjumma.
“Tidak usah ahjumma. Aku tidak lapar” ujar Seohyun cepat, sebelum Lee ahjumma berjalan keluar kamar.
“Baiklah. Kalau begitu saya permisi” ujar Lee ahjumma kemudian menutup pintu kamar.
Sebenernya Lee ahjumma tahu jika Seohyun sedang berbohong mengenai masalah kakinya. Dia tahu betul bahwa Seohyun itu tidak pandai berbohong. Tetapi, dia tidak mau memaksa Seohyun. Akhirnya dia membiarkan Seohyun untuk istirahat dan dia meneruskan pekerjaannya di dapur.

1 Jam kemudian……

TING…. TONG….

Lee ahjumma segera berjalan menuju pintu saat didengarnya suara bel. Yeoja itu membuka pintu dan terlihat Sehun berdiri dihadapannya bersama dengan sahabat-sahabatnya, EXO.
“Sehun-ssi, Anda sudah pulang” ujar Lee ahjumma.
“Ne. Hhmm.. apa Seohyun sudah pulang?” tanya Sehun sambil masuk ke dalam rumah, diikuti kesebelas sahabatnya.
“Sudah.”
“Kalau begitu tolong siapkan minuman dan makanan. Mereka akan makan malam disini” ujar Sehun.
“Ne. Eeemm…. Sehun-ssi…”
“Ada apa ahjumma? Ada yang ingin kau bicarakan?”
“Ne, ini soal… Seohyun-ssi”
“Seohyun? Ada apa?” tanya Sehun bingung.
“Tadi saat Seohyun-ssi pulang dari sekolah, dia pulang dengan… keadaan yang tidak baik” jawab Lee ahjumma.
“Maksudnya?”
“Kakinya tadi terluka. Badan dan baju seragamnya sangat kotor. Sepertinya telah terjadi sesuatu dengan Seohyun-ssi” jelas Lee ahjumma.
“Mwo? Jinjja? Apa kau tidak menanyakan penyebabnya?” tanya Kai cepat saat mendengar penjelasannya.
“Saya sudah menanyakannya. Seohyun-ssi bilang itu karena dia terjatuh. Tetapi sepertinya di-“
“Dia berbohong. Benarkan?” tanya Sehun memotong perkataan Lee ahjumma.
“Ne”
“Aish, anak itu…. Sudah kubilang kalau ada apa-apa bilang saja padaku. Sekarang dimana Seohyun?”
“Di kamar”
“Baiklah, aku akan kesana. Tolong ahjumma siapkan minuman dan makanannya.”
“Ne, saya permisi” pamit Lee ahjumma.
Sepeninggal Lee ahjumma, Sehun segera naik ke atas menuju kamar Seohyun. Anggota EXO yang lain mengikuti dari belakang. Sehun segera masuk ke dalam kamar Seohyun tanpa mengetuk pintu. Seohyun yang sedang bersandar pada sandaran tempat tidur sambil membaca buku sedikit terkejut melihat kedatangan Sehun. Dan semakin terkejut saat melihat anggota EXO yang lain juga memasuki kamarnya.
“Oppa, ada apa?” tanya Seohyun bingung.
“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Ada apa?” ujar Sehun kemudian duduk disebelah Seohyun, beberapa anggota EXO ikut duduk di tempat tidur Seohyun.
“Maksud oppa?”
“Jangan berpura-pura tidak tahu. Aku tau apa yang terjadi denganmu” ujar Sehun.
“Siapa yang sudah melukaimu?” tanya Suho.
“Mwo?” ujar Seohyun terkejut saat mendengar pertanyaan Suho.
Sehun pun menyingkarkan selimut yang menutupi kaki Seohyun. Begitu selimut itu tersingkap, terlihat lutut Seohyun yang dibalut oleh perban.
“Siapa yang membuatmu seperti itu?” tanya Sehun sambil menunjuk kaki Seohyun.
“Eehhmm… tidak ada”
“Geotjimal” ujar Kai.
“A.. ani. Aku tidak bohong” ujar Seohyun.
“Seohyun-ah, kau itu tidak pandai untuk berbohong” ujar Sehun.
“Sekarang katakan, siapa yang membuat seperti ini?” tanya Kris.
Seohyun hanya diam.
“Sudahlah, kalau dia tidak mau menjawab, biarkan saja” ujar Luhan.
“Ya! Kau ini! Kau lebih baik diam” ujar Xiumin.
“Seohyun-ah” panggil Sehun.
“Oppa, tidak ada yang melukaiku. Ini semua karena aku sendiri. Tadi aku terjatuh, jeongmal” ujar Seohyun.
“Baiklah kalau kau tetap tidak mau mengatakan yang sebenarnya. Kalau sampai aku tau siapa orangnya, aku akan menghabisinya. Tidak peduli dia namja atau yeoja”
ujar Sehun, masih tidak percaya dengan ucapan Seohyun.
Suasana di dalam kamar Seohyun menjadi hening.
“Sehun-ah” panggil Luhan memecah keheningan.
“Wae?”
“Aku lapar”
“Ya! Kau ini… kukira ada apa” omel Baekhyun.
“Wae? Apa salah jika aku bilang kalau aku lapar?” tanya Luhan.
“Sudahlah, kita turun. Aku juga lapar” ujar Sehun.
“Kau dengar? Sehun juga lapar. Dan pastinya kau juga lapar. Hanya saja kau tidak berani mengatakannya” ujar Luhan pada Baekhyun.
“Seohyun-ah, kau sudah makan?” tanya Kai.
“Belum. Aku tidak lapar” jawab Seohyun.
“Aish, kau harus makan. Umma pasti akan mengomeliku jika kau tidak makan. Kau tahu kan jika ka-“
“Arraseo, aku akan makan. Tapi aku makan di kamar saja. Kakiku masih sakit dan kepalaku sedikit pusing” ujar Seohyun memotong perkataan Sehun.
“Kalau begitu aku akan menyuruh Lee ahjumma untuk membawakan makan malammu. Kalau begitu kami keluar dulu” ujar Sehun.
Sehun berjalan keluar kamar bersama dengan anggota EXO. Tetapi Kai masih saja berada diposisinya.
“Ya! Kkamjong, kenapa kau masih disitu? Cepat keluar” ujar Chen.
“Ani, aku mau disini bersama dengan malaikatku” ujar Kai.
“Mwo? Malaikat? Aish, kau ini. Ayo cepat keluar. Mianhae Seohyun, namja ini memang sedikit aneh” ujar Chen kemudian menarik Kai keluar dari kamar Seohyun, sedangkan yeoja itu hanya tersenyum geli melihat mereka.

 

-My Enemy, My Fiance-

 

Keesokan harinya….
Seohyun sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Perlahan, dia berjalan keluar kamar dan menuruni tangga menuju ruang makan. Kedua orang tuanya dan oppa-nya sudah menunggunya disana.
“Pagi, umma. Pagi, appa. Pagi, oppa” sapa Seohyun.
“Pagi, Hyunnie” balas ketiganya.
“Omo! Seohyunnie, kaki kau kenapa sayang?” tanya umma khawatir saat melihat kondisi lutut seohyun yang berbalut perban.
“Ah, ini umma, kemarin aku terjatuh” jawab Seohyun kemudian duduk disebelah Sehun.
“Aigoo, lain kali kau hati-hati kalau berjalan. Sehunnie, kenapa Seohyun bisa terjatuh?” tanya umma.
“Molla” jawab Sehun singkat.
“Ya! Kau itu kan oppa-nya dan kau satu sekolah dengannya. Seharusnya kau tau penyebabnya” ujar appa.
“Umma, appa, saat itu aku sedang tidak bersamanya. Aku bersama teman-temanku. Memangnya aku harus mengikuti kemana pun Seohyun pergi?”
“Ne” ujar kedua orang tuanya.
“Mwo? Aish, Seohyun itu bukan anak kecil lagi. Aku tidak perlu mengikuti kemana pun dia pergi.”
“Tap-“
“Umma, appa, sudahlah. Aku baik-baik saja. Dan Sehun oppa juga benar, aku bukan anak kecil lagi” ujar Seohyun.
“Baiklah” ujar kedua orang tua mereka.
“Sekarang, habiskan sarapan kalian. Appa dan umma berangkat dulu” ujar appa kemudian beranjak berdiri.
“Dan satu lagi, saat pulang sekolah kalian harus cepat pulang. Karena nanti malam kita ada acara makan malam dengan keluarga Xi. Arraseo?” ujar sang umma.
“Ne, umma” ujar SeoHun.
“Kalau begitu kami pergi dulu. Ingat, jangan pulang terlambat. Annyeong” ujar umma kemudian mencium kedua pipi SeoHun dan berjalan pergi meninggalkan keduanya.
“Hah! Dengan keluarga Xi? Itu berarti ad-“
“Ada Luhan” potong Sehun.
“Namja menyebalka itu! Hhmm.. tapi masih ada Yoona unnie. Gwenchana” ujar Seohyun.

 

-My Enemy, My Fiance-

 

@SHS
Seohyun keluar dari mobil Sehun. Seperti biasa. Kesebelas anggota EXO sedang menunggu Sehun dan tidak lupa para fangirls yang memadati halaman sekolah. Tetapi ada yang berbeda. Terlihat kedelapan anggota SNSD dan ketiga sahabat Seohyun berkumpul bersama EXO. Kedua orang itu pun berjalan menghampiri mereka. Sehun pun membantu Seohyun berjalan saat melihat dongsaeng satu-satunya itu sedikit sulit untuk berjalan. Hal itu membuat para fangirls Sehun berteriak histeris.
“Omo! Seobaby, apa yang terjadi denganmu?” tanya Tiffany khawatir saat melihat kondisi Seohyun.
Tiffany berjalan menghampiri SeoHun dan membantu Seohyun berjalan. Menggantikan posisi Sehun.
“Ne, apa yang terjadi?” tanya Yoona.
Seohyun tidak langsung menjawab. Yeoja itu tidak sengaja melihat A Pink berdiri diantara kerumunan fangirls EXO. Terlihat Chorong menatapnya tajam dan tersenyum sinis padanya.
“Seobaby?” panggil Yonna.
“Ah, ne unnie. Wae?”
“Aish, kau ini. Aku bertanya apa yang terjadi denganmu?” tanya Yoona.
“Kemarin, aku terjatuh” jawab Seohyun.
“Jinjja?” tanya SNSD + Krystal, Sulli, Luna.
“Eeemmm… ne”
“Aku tidak percaya padamu” ujar Hyoyeon.
“Ne, aku juga tidak percaya. Kami tahu kau itu bukan orang yang ceroboh. Dan satu lagi, kau itu tidak pandai berbohong Seobaby” tambah Yuri.
“Kau lihat, mereka saja tidak percaya padamu. Mereka tau kalau kau berbohong. Dan aku juga tau kalau apa yang kau bilang semalam itu bohong” ujar Sehun.
“Jadi, siapa yang sudah membuatmu seperti ini?” tanya Krystal.
Seohyun hanya diam saja. Yeoja itu melirik sekilas pada A Pink. Ekspresi keenam yeoja itu terlihat tidak bersahabat.
“Ah, sepertinya aku tau siapa yang melakukannya” ujar Jessica saat dia melihat Seohyun melirik kearah A Pink.
“Nugu?” tanya Sunny.
“Siapa lagi kalau bukan A Pink” jawab Jessica.
“Seobaby, benarkah mereka yang melakukannya?” tanya Kai yang ternyata sudah berdiri disebelah Seohyun.
“Ya! Kau, jangan dekat-dekat denganya. Dasar playboy” ujar Krystal kemudian menjauhkan Kai dari Seohyun.
“Ya! Aku ini sunbae. Setidaknya kau harus sopan terhadapku, hoobae” ujar Kai.
“Tidak akan!”
“Kalian berdua berhentilah. Kalian sama saja dengan Seohyun dan Luhan. Setiap bertemu selalu saja bertengkar” ujar Kris.
“Mwo? Kenapa jadi aku?” tanya SeoHan bersamaan.
“Sudahlah, berhenti. Sekarang kembali ke permasalahn awal. Seobaby, apa benar ini ulah A Pink?” tanya Taeyeon.
“Kau harus mengatakan yang sebenarnya jika ingin selamat” ujar Sooyoung.
“Eeemm.. ne” jawab Seohyun pelan.
“MWO?” ujar SNSD + EXO + Krystal, Sulli, Luna.
“Tapi.. tapi aku tidak apa-apa. Kalian tidak perlu memarahi mereka. Ini semua juga salahku” ujar Seohyun cepat.
“Tidak apa-apa bagaimana? Mereka benar-benar berbuat seenaknya. Kita harus memperingatkan mereka untuk tidak menyakitimu” ujar Sunny.
“Ne, Sunny benar. EXO juga akan ikut menemui mereka. Kau itu kan dongsaeng-nya Sehun. Bisa-bisanya mereka berbuat seperti itu” ujar  Suho.
“Tidak perlu unnie, oppa. Aku tidak apa-apa” ujar Seohyun.
“Tidak bisa, me-“
“Kalau aku bilang tidak perlu ya tidak perlu. Kalau kalian tetap melakukannya, aku tidak akan mengobrol dan berteman lagi dengan kalian. Termasuk dengan Sehun oppa” ujar Seohyun memotong pembicaraan Sehun.
“Baiklah! Kita tidak akan melakukan apa-apa pada mereka” ujar Sehun dan yang lain menganggukkan kepala, kecuali Luhan karena namja itu tidak peduli.
Mereka memilih menyerah. Karena mereka tau, kalau mereka tetap bersikeras untuk menemui A Pink, maka apa yang dikatakan Seohyun akan benar-benar terjadi. Pernah suatu hari A Pink mem-bully Seohyun dan mereka mengetahui hal itu. Keesokan harinya mereka menemui A Pink. Sebelumnya Seohyun telah berusaha untuk mencegahnya dan mengatakan ancaman yang sama. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan Seohyun. Hasilnya, Seohyun benar-benar tidak mau berbicara dan berteman dengan mereka. Termasuk dengan Sehun. Hal itu terjadi sekitar 3 minggu. Sampai akhirnya Seohyun mau memaafkan mereka setelah mereka berjanji tidak akan melakukan hal yang sama.
“Seobaby, nanti malam kita ada acara makan malam bersama kan?” tanya Yoona.
“Ne, wae?”
“Sepulang sekolah temani aku ke salon. Nanti kita naik mobilku saja. Hari ini aku membawa mobil” ujar Yoona.
“Tapi aku belum meminta izin pada umma” ujar Seohyun.
“Nanti biar aku saja yang mengatakan pada Oh ahjumma. Kau tidak perlu khawatir.”
“Baiklah kalau begitu.”
“Yoong, ini hanya makan malam. Tidak perlu sampai berdandan di salon” ujar Luhan.
“Kau diam saja. Jangan berkomentar” omel Yoona.
“Jadi, nanti malam kelurga Oh dan keluarga Xi akan ada makan malam bersama?” tanya Xiumin.
“Ne” jawab HunHan + YoonHyun.
“Ada apa? Tumben sekali” uhar Chen.
“Molla” ujar HunHan.
“Kalau begitu kita masuk ke dalam. 10 menit lagi bel masuk berbunyi. Kajja” ujar Taeyeon.

 

-My Enemy, My Fiance-

 

Keluarga Oh berjalan memasuki sebuah restaurant di jantung kota Seoul. Mereka berjalan menuju sebuah meja dimana keluarga Xi telah menunggu.
“Annyeonghaseyo” sapa keluarga Oh.
“Ah, annyeonghaseyo” balas keluarga Xi.
“Mari, silahkan duduk” ujar Tuan Xi.
“Gamsahamnida. Ah, sudah lama kita tidak bertemu ne” ujar Tuan Oh.
“Ne. Kita jarang bertemu tapi anak-anak kita masih bertemu kan?” ujar Tuan Xi.
“Haha, benar juga”
“Ah, ini pasti Oh Sehun” ujar Nyonya Xi.
“Ne, ahjumma. Oh Sehun imnida” ujar Sehun memperkenalkan diri.
“Kau sudah besar ne. Tinggi dan tampan” ujar Nyonya Xi.
“Luhan juga tidak kalah tampan” puji nyonya Oh.
“Ne, mereka sama-sama tampan. Oh iya, dimana Seohyun?” tanya Nyonya Xi.
“Umma, tadi aku sudah mengatakan kalau dia datang bersama Yoona” ujar Luhan.
“Ah, mianhae. Umma lupa”
“Kalau begitu kita tunggu saja mereka berdua” ujar Tuan Xi.
Keenam orang itu mulai sibuk mengubrol sembari menunggu kedatangan YoonHyun. Tuan Xi dan Oh sibuk membicarakan mengenai perusahaan. Nyonya Xi dan Oh sibuk membicarakan soal berbagai aksesoris keluaran terbaru. Sedangkan HunHan membicarakan tentang sekolah, gadget baru dan lainnya *pokoknya ttg anak muda jaman sekarang*. Makanan yang sebelumnya telah dipesan oleh keluarga Xi sudah tersaji di meja. Setelah 15 menit menunggu, akhirnya YoonHyun pun datang. Yoona membantu Seohyun berjalan menuju meja kemudian mendudukkannya di sebelah Sehun dan yeoja itu duduk disamping Seohyun.
“Mianhae, kami terlambat” ujar Yoona.
“Gwenchana, Yoong. Ini pasti Oh Seohyun” ujar Tuan Xi.
“Ne. Annyeonghaseyo, Oh Seohyun imnida” ujar Seohyun sambil menganggukkan kepala.
“Ah, cantik sekali” puji Nyonya Xi.
“Gamsahamnida”
“Tapi, ada apa dengan kakimu Seohyun?” tanya Tuan Xi.
“Kemarin saat pulang sekolah dia terjatuh” ujar Tuan Oh.
“Aigoo, lain kali kau harus berhati-hati ne” pesan Nyonya Xi.
“Ne, ahjumma.”
“Ah, karena semua sudah berkumpul lebih baik kita mulai saja makan malamnya” ujar Xi.
Mereka pun segera menyantap hidangan yang ada di meja. Luhan, Sehun, Seohyun, dan Yoona masih belum tau tujuan diadakannya makan malam ini. Tapi mereka tau, ada maksud lain dibalik acara makan malam ini *curigaan banget ya mereka sama ortunya*. Tapi mereka memilih diam. Setelah selesai makan, kedua orang tua mereka langsung menuju ke inti.
“Baiklah, kita langsung ke intinya saja. Sepertinya anak-anak kita sudah penasaran” ujar Tuan Oh.
“Ne, sepertinya lebih baik begitu” ujar Tuan Xi.
“Appa, cepatlah” ujar Sehun.
“Baiklah. Sebenarnya, kami bermaksud untuk menjodohkan kalian” ujar Tuan Oh.
“Mwo???” tanya SeoHun LuYoon.
“Appa serius?” tanya Sehun memastikan.
“Ne” jawab Tuan Oh.
“Si.. siapa yang akan di… dijodohkan?” tanya Yoona.
Kedua orang tua mereka tidak langsung menjawab. Membuat keempat anak muda itu semakin penasaran.
“Appa, siapa yang akan dijodohkan?” tanya Yoona sekali lagi.
“Luhan dan Seohyun” jawab Tuan Xi dan Oh.
“MWOO???” teriak SeoHan tidak percaya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

 

Akhirnya, FF-nya aku lanjut juga. Setelah sibuk buat tes masuk kuliah, bisa kelanjut juga nih FF. Tapi maaf ya kalo ceritanya gaje. Gara-gara habis tes, otaknya lagi agak eror. Jadi maaf ya kalo ceritanya gaje. Oh ya buat FF ‘our secret’, aku masih belum bisa lanjut. Belum dapet inspirasi. Ntar kalo maksa buat lanjut, takutnya ceritanya jadi jelek. Di tunggu aja deh buat kelanjutan FF ‘our secret’. Oh ya, CHUKKAE buat BaekYeon. Moga-moga SeoHan juga sama kayak BaekYeon ne ^_^

17 thoughts on “MY ENEMY, MY FIANCE (PART 2)

  1. omo.. na lgi”.. ktemu ma tbc.. aduh.. padahal lgy seru”nya.. cpetn ya dinext .. chapther-nya thor.. fighting^^
    #he^^pemaksaan

  2. demi apa envy sama seohyun eonni disini, punya 12 oppa yang care beud *walaupun luhan enggak sih* :p tapi luhan aslinya pasti cinta kan ma seo eonni.. kkk~ nice story.

  3. kyaaaaaa dijodohkan,,,,,
    jiaaaah aq aja dhee yg dijodohkan sama lulu oppa,,#plaaak,,,
    kren kren,,,,
    oiyaaa mengenai baekyeon sebenarxa aq rada gk stujuuu,,,,
    mnurutqu dy baek itu cocok juga sama seo eonni,,,,
    aigoooo tpi punya pacar 2 thuu juga gak boleh ya,,,
    hahahah

Silahkan berkomentar~ ^^ #AceBabySeoHanjjang