[Freelance]: You Are My Destiny #1

Tittle : You Are My DESTINY part 1

Author : Vhie Shinseina

Cast : Seo joo Hyun GG ( Lee seohyun), Xi Luhan

Support cast : Temukan Sendiri J

Rating : General

Genre : Romance, School-life

Length : Chapter

 

Annyeong, ini ff pertama saya, jadi maaf bila banyak typo yang masih bertebaran. FF ini saya buat karena saya bener-bener sedih atas keluarnya Luhan oppa dari EXO, jadi saya curahkan lewat tulisan ini. Semoga FF abal-abal ini mampu menghibur semuanya ya……

Happy Reading

Author POV*

Bel masuk telah berbunyi di Wave Senior High School , namun di salah satu kelas yang menunjukkan kelas 2-2 itu tetap gaduh oleh murid-murid yang asyik bercerita ataupun menggosip. Di sudut ruangan samping jendela, seorang gadis masih asyik dengan lamunannya memandang birunya langit musim semi dari jendela kelasnya . Seohyun menoleh karena suasana kelas yang tiba-tiba tenang dan ternyata  Park seonsaengnim masuk bersama seorang namja yang seumuran dengannya.

Murid baru sepertinya.” batin seohyun sambil memperhatikan namja itu dengan seksama.

“Perkenalkan ini Xi Lu Han murid transfer dari China. Luhan-ah silahkan perkenalkan dirimu! “Kang seonsaengnim mengintrupsi Lu han.

“Annyeonghaseyo, naneun Xi Lu Han imnida,  senang berkenalan dengan kalian .“ Lu Han membungkukkan badannya, lalu saat Luhan menegakkan badannya kembali Ia tak sengaja bertatapan dengan Seohyun yang menatapnya dan tersenyum ramah padanya.

Deg… Apa ada yang salah dengan diriku?.” tanya Luhan dalam hati.

“ Luhan-ah silahkan duduk di bangku yang kosong di samping Seohyun.” intrupsi Park seonsaengnim sambil menunjuk bangku di samping Seohyun. Luhan hanya menganggukkan kepalanya. Luhan berjalan ke arah seohyun sambil menarik nafas dalam-dalam.

Tenangkan detak jantungmu Luhan….. , tarik nafas.” Batin Luhan sambil terus menggerakkan jari-jari tangannya dengan resah. Luhan langsung duduk di samping seohyun.

“Annyeong Lu Han imnida.” Luhan memandang Seohyun sambil tersenyum canggung pada seohyun.

“Annyeong  Lee Seohyun imnida.” balas seohyun ramah sambil menyunggingkan senyum manisnya.

deg.. deg…ada apa denganku sebenarnya? Melihat senyumnya membuatku gugup namun nyaman dalam waktu bersamaan.” Luhan bermonolog dengan hatinya sendiri.

“Bukankah kau berasal dari china, apakah kau mengerti bahasa korea?.” Tanya Seohyun penasaran.

“Ne, aku bisa bahasa korea karena eommaku berasal dari Korea dan appaku dari China, sehingga dari kecil orang tuaku mengajarkan bahasa korea walaupun aku tinggal di China.” Luhan menjelaskan. Seohyun hanya mengangguk tanda mengerti apa yang telah Luhan jelaskan.

****

Tak terasa sudah hampir 1 tahun Luhan berteman dengan Seohyun. Semakin lama Luhan semakin mengenal Seohyun. Seohyun adalah gadis yang pendiam dan lebih memilih membaca buku sambil mendengarkan musik  daripada shopping ataupun bergosip, lebih menyukai anime Keroro daripada BoyBand yang tampan-tampan, walaupun seohyun gadis pendiam seohyun termasuk yeonja populer, yeonja yang cantik, pintar, ramah pada semua orang dengan dan tutur kata yang lembut. Namun tak sedikit yeonja yang tak menyukainya karena banyak namja yang menyukai seohyun, walaupun dengan halus seohyun sudah menolak ungkapan perasaan namja-namja itu.

Tak hanya Luhan, Seohyun pun sama semakin hari lebih memahami Luhan. Luhan yang sangat maniak sepakbola , Suka bermain rubik, menyukai Bubble tea , dan luhan yang tak suka coklat namun setiap hari mendapatkan setumpuk coklat dari fan-girl nya, luhan yang tak suka mendengar berisiknya gadis-gadis yang berteriak-teriak memanggil namanya, baginya itu sangat mengganggu dan Luhan yang selalu kesepian karena orangtuanya yang lebih mementingkan bisnis daripada anaknya.

Author POV end*

Seohyun Pov*

“Cukup sekian materi yang saya sampaikan, jangan lupa kumpulkan tugas kalian minggu depan.” Ucap Shin seonsaengnim sambil keluar dari kelas.

“Hyuni, ayo kita ketaman untuk istirahat!.” Ajak luhan bersemangat dengan senyum mengembang.

“Baiklah, aku bereskan buku-buku ini dulu.” aku memasukkan buku-buku pelajaran ke dalam tas seolahku, lalu aku mengambil bekal yang sudah eomma siapkan. Bekal ini eomma siapkan untuk porsi 2 orang karena eomma tahu aku sering makan bersama Luhan.

“Hyuni.. kau membawa bekal extra lagi?.”Luhan memandang bekal yang Seohyun keluarkan.

“Eommaku membuatkan untukmu juga Lu-ah…”

“Wah….Eommamu sangat perhatian Hyuni, apa tidak merepotkan selalu membuatkanku bekal?.” Tanyanya sambil memandang bekal yang aku bawa dengan mata berbinar seperti mata rusa.

“anniyo, eomma yang selalu mengingatkanku untuk membawakanmu bekal, karena kau selalu saja hanya makan roti dan susu kotak padahal kadang pulang sekolah kau latihan sepak bola.”

“Gomawo, untukmu dan eomma-mu yang selalu perhatian padaku, orangtuaku saja tak pernah perhatian padaku.” kulihat  raut wajah Luhan yang sedih, aku yang melihatnya jadi ikut sedih.

“Sudahlah, ayo kita makan!!.” Ajakku sambil berjalan keluar kelas untuk mengalihkan perhatiannya , dan Luhan pun berjalan disampingku.

Seohyun Pov end*

Author POV*

Luhan dan Seohyun memilih duduk di rumput di taman sekolah untuk memakan bekalnya, mereka menghabiskan bekal dengan diselingi canda tawa. Dari kejauhan banyak fan-girl luhan yang menatap cemburu karena seohyun bisa begitu dekat dengan luhan dan mereka tahu hanya seohyun satu-satunya gadis yang bisa dekat dengan Luhan.

Sedangkan dari jendela ruang music lantai 2 seorang namja memandang Luhan dengan tatapan tidak suka karena dekat dengan Seohyun.

BRAK. Namja itu membanting kursi.

“Aku pasti mendapatkanmu seohyun-ah,dengan cara apaun akan aku lakukan!, Walaupun harus memisahkanmu dengan namja brengsek itu.” Namja itu menyeringai sinis.

“Tunggu saja tanggal mainnya!” lalu namja itu meninggalkan ruang music.

Sedangkan Seohyun dan Luhan setelah menikmati bekal, mereka memilih duduk menyandar pada pohon di taman sambil mendengarkan music dengan berbagi headset dari handphon seohyun.

Aku benar-benar senang dan nyaman didekatnya, apakah ini yang namanya cinta?.”  Batin luhan sambil menutup matanya untuk menikmati lagu In Your Eyes dari Onew-Shinee yang diputar oleh seohyun.

Aku ingin terus bersamanya dan membuatnya tersenyum, apakah boleh aku terus berada di sampingnya?.” Batin Seohyun, sambil memperhatikan wajah Luhan yang sedang menutup matanya.

Ijinkan aku terus berada disampingnya ya Tuhan!.” Doa mereka dalam hati.

“hyuni, apakah kamu mau menungguku saat latihan hari ini?.” Luhan membuyarkan keheningan diantara mereka yang sedang menikmati alunan lagu.

“ wae? Tidak biasanya memintaku menunggumu?” Seohyun heran, karena biasanya Luhan menolak bila Seohyun menunggu saat Luhan sedang latihan.

“Aku ingin mengajakmu ke toko buku, bukankah kau sedang mencari sebuah buku?” ucap luhan sambil menyentuh anak rambut seohyun yang berantakan untuk disematkan di belakang telinga seohyun.

“eumm……, benar juga, baiklah aku akan menunggumu.” Angguknya sambil tersenyum gugup karena perlakuan luhan yang merapikan rambutnya membuatnya gugup.

Setelah latihan selesai luhan menghampiri Seohyun yang sedang membaca novel di samping lapangan.

“hyuni, aku ganti baju dulu ne!.” Luhan menghampiri kursi yang Seohyun duduki dengan wajah dipenuhi keringat.

“ne, ini minum dulu.” Seohyun menyodorkan minuman dingin pada luhan. Luhan dengan senang hati menerima munuman itu.

“Gomawo.” Luhan tersenyum sambil mengacak-acak rambut seohyun. Seohyun hanya memanyunkan bibirnya karena ulah luhan. Luhan tertawa geli  melihat reaksi seohyun lalu duduk di samping seohyun dan meminum minuman yang diberikan seohyun.

“Cepatlah ganti bajumu!Kau benar-benar bau Lu-ah.” Suruh seohyun sambil mendorong-dorong luhan agar segera beranjak mengganti baju yang basah oleh peluhnya.

“baiklah…..baiklah…..!” Luhan menuruti seohyun dan beranjak menuju ruang ganti. Seohyun pun hanya memandangi punggung luhan dengan pandangan yang sulit diartikan..

Luhan dan seohyun menaiki motor Luhan menuju toko buku. Di toko buku yang terlihat cukup ramai Seohyun dan luhan sedang memilih-milih buku, Luhan dengan senantiasa mengekor seohyun yang asyik memilih buku-buku yang sedang dicarinya.

“Apakah masih lama?.” Bisik luhan di samping Seohyun, dengan muka BT.

“Sebentar lagi Lu, bukankah kau yang mengajakku kemari? Kenapa mukamu di tekuk seperti landak begitu?.” Seohyun mengerutkan dahinya tak paham dengan Luhan.

“Akukan hanya berniat mengajak dan menemanimu membeli buku, aku kira tidak akan lama!.” Luhan sambil memanyunkan bibirnya.

Seohyun menghembuskan nafasnya sejenak karena menanggapi tingkah laku luhan yang kadang angin-anginan.

“Baiklah, ayo kita pulang!.”  Luhan hanya tersenyum geje menanggapi ucapan Seohyun.

Luhan mengantarkan seohyun sampai depan gerbang rumahnya.Seohyun pun langsung turun dari motor.

“Lu-ah tidak masuk dulu?.” Tawar Seohyun.

“anni, aku langsung pulang dan istirahat. Aku pulang ne!” pamit luhan.

“ne, hati-hati!” Seohyun tersenyum lembut pada luhan. Luhan tersenyum dan hanya mengangguk lalu melajukan motornya menuju kediamannya yang tak jauh dari rumah seohyun.

******

@ Lee House

“Bagaimana harimu sayang?” Yonna menghampiri Seohyun yang sedang duduk di tepi ranjangnya.

“Menyenangkan Eomma, hari ini Luhan menemaniku ke toko buku karena Luhan tahu aku mengincar buku yang baru di terbitkan ini.” Seohyun  menunjukkan bebrapa buku pada eommanya yang tadi baru dibelinya.

Yonna hanya tersenyum dengan apa yang di ceritakan seohyun sambil mengusap kepada putri kesayangannya itu.

“Hyun-ni, apakah kamu sudah menentukanakan meneruskan ke Universitas mana setelah lulus nanti?.” Yonna bertanya lembut.

“eummmm… eomma aku ingin melanjutkan study di London atau Paris, karena Universitas yang bagus untuk mewujudkan cita-citaku ada di London atau Paris, menurut eomma aku harus memilih yang mana?”

“bagaimana kalau di London, bukankah Imo dan samchon ada di london?” usul yonna.

“Benar, aku setuju dengan eomma!.” Kata seohyun sambil memeluk eommanya.

“Aigo, anak eomma semakin hari semakin dewasa dan cantik ne….” puji yonna.

“Eommmaaaa….” rengek seohyun manja pada eommanya.

“kajja, Sebentar lagi appa pulang, bagaimana kalau kita menyiapkan makan malam lalu membahas studymu?” Yonna menarik tangan Seohyun lembut untuk mengajaknya menuju dapur.

“baik eomma!.”

Keluarga Lee menikmati makan malam mereka dengan tenang, setelah makan malam mereka memilih bersantai di ruang keluarga sambil menonton acara televisi.

“Appa, akau ingin membicarakan studyku nanti.” Ucap seohyun menyuarakan apa yang dari tadi dipikirkannya.

“Ada apa chagi?.” Suara lembut Appanya terdengar penasaran.

“ Appa bolehkan aku mengambil study di London setelah lulus nanti?.”

“Kenapa memilih London? Apakah tidak terlalu jauh?.” Ucap sang appa khawatir bila putri semata wayangnya tinggal jauh dengan Appa dan Eommanya.

“Karena universitas yang bagus dan sesuai dengan apa yang aku cita-citakan ada di sana appa, lagipula ada Seo In Guk samchon dan Yuri Imo di London. Jadi appa tak perlu khawatir.” Ucap Seohyun menjelaskan dengan senyum ceria.

“Baiklah, nanti akan appa bicarakan dengan In guk dan yuri tentang keputusanmu.”kata sang appa sambil memandang putrinya dengan sayang.

“Sekarang tidulah, sudah malam.” Kata sang appa mengingatkan.

“Bukankah besok kau akan pergi bersama luhan, changi?.” Tanya sang eomma sambil mengedipkan matanya jahil.

“Eomma!!!! aku hanya berencana untuk jalan-jalan saja.” Jawab seohyun sambil menundukkan wajahnya karena malu dengan sikap jahil sang eomma.

“Putri appa sudah dewasa ternyata, apakah luhan namjachingu mu hyuni?.” Tanya sang appa tak kalah jahil. Seung gi dan yonna hanya tertawa melihat reaksi seohyun yang malu dengan muka merah.

“Appa dan eomma menyebalkan!.” kata seohyun langsung berlari menuju tangga. Tawa kedua orang tuannya semakin keras melihat tingkah putrinya.

Author POV end*

******

Luhan Pov*

Suara bising dari ponselku mengganggu aktifitas tidurku yang nyenyak, akupun merain ponselku yang berada di meja nakas samping kiri kasurku. Saat ku lihat ponselku banyak panggilan tak terjawab dari Hyuni dan beberapa pesan darinya.

“Omo…. mati aku, aku terlambat bangun!.” Kataku sambil mengacak-acak rambutku yang pasti berantakan semakin berantakan. Aku bangun dan langsung berlari ke arah kamar mandi yang ada dalam kamarku, lalu membanting pintu.

“Upssss.. handukku!.” Aku langsung keluar kamar mandi dan menyambar handuk lalu buru-buru masuk lagi.

15 menit berlalu dan akau keluar dari kamar mandi, aku langsung memilih baju yang akan aku pakai untuk menghabiskan waktu bersama Hyuni. Setelah memilih celana panjang jeans, kaos putih dan jaket jeans aku langsung mengenakannya. Ponselku yang tergeletak di atas kasur tiba-tiba berbunyi, saat kulihat panggilan dari Hyuni.

“Yoboseo hyuni!.” Ucapku ceria.

Lu kau dimana?.” Suaranya datar, aish… pasti hyuni marah.

“Mian, aku baru akan kerumahmu, aku bangun kesiangan!.” Ucapku sambil nyengir kuda.

Bukankah sudah kubilang nyalakan alarm!.”

“Sudah hyun, salahkan alarm yang suaranya terlalu lembut, sehingga akau tidak bangun.” Kataku membela diri.

Alasan, cepat aku menunggumu!.” Aku mendengar suara dengusan dan Hyuni langsung mematikan sambungan telpon seenaknya.

Aku berlalri menuju teras untuk menyalakan motorku, dan melajukan motorku ke rumah Hyuni.

Luhan POV end*

Seohyun POV*

“Enak saja dia menyalahkan suara alarm yang terlalu lembut, salahkan telinganya yang tersumbat dengan bola atau rubik itu.” Omelku pelan sambil menghentak-hentakkan kakiku di lantai teras sambil menunggu luhan menunjukkan batang hidungnya.

“hyun!.” Aku mendongakkan kepalaku kearah gerbang, ternyata luhan, aku langsung menghampirinnya.

“Apakah kau marah hyun?.”

“Anniyo!.”

“gojimal, kenapa mukamu sperti makhluk hijau berlendir itu kalu kau tidak marah?.”

“kau menyebalkan lu.” aku memukul lengan Luhan dan memanyunkan bibirku yang sedari tadi sudah manyun.

“Appo!!!!! .” Luhan menggosok-gosok lengan yang tadi aku pukul.

“Mianhe hyun, ayolah kau lebih cantik bila tersenyum.”

“Dasar gombal.” Gerutuku.

“Ayo naik, bukannya hari ini kita akan jalan-jalan menikmati hari libur!.” Ajaknya sambil menyerahkan helm padaku. Aku menerima helm itu lalu memakainya dan naik ke motor luhan.Luhan pun langsung melajukan motornya.

30 menit kemudian Luhan menghentikan motornya di sebuah taman yang ada danau buatan, kami memilih duduk di samping danau sambil menikmati makanan ringan yang tadi kami beli.

“Lu, apakah kau sudah memutuskan akan melanjutkan ke universitas mana setelah lulus?.”

“Belum, bukannya kita lulus 1 tahun lagi, itu masih lama hyuni!”

“Tapi kita harus menentukan dari sekarang Lu.” Ku lihat luhan hanya menghembuskan nafasnya kasar, entah apa yang dia pikirkan.

“Sepertinya aku akan melanjutkan ke Seoul University atau Wave University.” Ucap luhan sambil menghadap kearahku.

“Apakah kau sudah memilih meneruskan kemana hyuni?.” Matanya memandang mataku lekat.

Aku menarik nafas dalam-dalam lalu menjawab “Aku akan melanjutkan kuliah di London lu…!.”

Mata Luhan melebar dan kulihat raut wajahnya tiba-tiba mengeras karena kaget.

“Kau akan meninggalkanku?!.” suara luhan sedikit ketus, yang membuatku tersentak dengan pertanyaannya.

“Bukan begitu Lu! kita akan tetap bersahabat dan saling berkomunikasi, bukan maksudku meninggalkanmu.”

Hening.

“Hyun aku menyukaimu sebagi orang yang akau cintai bukan sebagai sahabat, dan aku tak mau kau jauh dariku.”

Aku kaget dengan pernyataan luhan itu, tapi dalam hati aku sangat senang, darahku berdesir dan jantungku berdetak lebih cepat.

“Hyuni Saranghae, would you be my girlfriend?.”

Aku masih tidak percaya apa yang Luhan ucapkan, aku masih terdiam terlihat seperti orang bodoh, namun aku akhirnya tau apa jawabanku.

“ Ne, nado saranghae, aku mau Luhan-ah.” Ucapku terisak smabil memeluk luhan.

Seohyun POV end*

TBC

14 thoughts on “[Freelance]: You Are My Destiny #1

Leave a reply to seoshinseina Cancel reply